Minggu, 22 Mei 2016

WARRANT DAN KONVERTIBEL

MANAJEMEN KEUANGAN II
“WARRANT DAN KONVERTIBEL”
Disusun untuk memenuhi tugas keuangan di semester empat




Disusun Oleh:
 
1. Siti Nurhidayah    (5130014015)
2. Arofa Diah         (5130014021)
3. M. Rizal Rachamatullah (5130014034)
4. Cici Annisaa Wati        (5230014002)
5. Dian Permata Sari (5230014011)
    

Dosen pembimbing:
Ninnasi Muttaqiin,S.M.B.MSM


PRODI S1 MANAJEMEN DAN AKUTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2016



PEMBAHASAN

PENGERTIAN WARRAN

        Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut biasanya mengenai harga, jumlah, dan masa berlakunya warrant tersebut. Warrant juga merupakan  surat berharga yang memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli saham/surat berharga dari penerbit waran tersebut dengan harga tertentu. Waran biasanya merupakan instrumen jangka panjang, karena tanggal jatuh temponya umumnya lebih dari setahun. Waran mirip dengan opsi call/beli. Namun masa berlakunya waran biasanya tahunan, sedangkan masa berlakunya opsi call/beli biasanya bulanan. Lebih jauh lagi, waran biasanya diterbitkan dan dijamin oleh perusahaan, sedangkan opsi adalah instrumen pertukaran dan tidak diterbitkan oleh perusahaan. Waran adalah hak (bukan kewajiban) kepada pemiliknya untuk membeli saham biasa pada harga pelaksanaan (exercise price) tertentu dan jangka waktu tertentu. Biasanya waran diberikan secara cuma-cuma kepada pembeli saham yang baru diterbitkan tersebut. Waran ini dapat diperjualbelikan layaknya saham.Akan tetapi bila harga saham kedepan justru berada pada level dibawah harga IPO misal Rp 1500. Maka jangan wujudkan hak waran tersebut. Karena bila diwujudkan lalu kerika dijual akan membuat anda menjadi Rugi.

Keputusan untuk mengambil waran ini amat tergantung dari ekspektasi dari investor itu sendiri. Bila investor mempunyai ekpektasi bahwa saham BBNI akan melesat kedepan maka segeralah ambil waran tersebut. Akan tetapi bila investor mempunyai ekspektasi yang pesimistis akan BBNI maka sebaiknya waran tersebut tidak diambil oleh investor. Selain itu pengetahuan investor untuk melakukan valuasi saham juga amat menentukan dalam berinvestasi di waran ini. Bila investor mempunyai valuasi saham BBNI kedepan berada pada harga wajar lebih besar dari Rp 2.200 maka sebaiknya investor mengambil waran tersebut. Lalu misalkan valuasi dari investor tersebut menunjukan bahwa harga wajar BBNI adalah berada lebih rendah dari Rp 2200, maka sebaiknya investor tidak mengambil waran tersebut. Untuk itulah analisa yang cermat merupakan kunci sukses dalam berinvestasi di watan. Warrant adalah pemberian jaminan hak kepada shareholder untuk membeli saham pada waktu tertentu atau periode yang akan datang atas kecenderungan harga. Berdasarkan definisi diatas warrant dapat dikatakan sebagai option atau call option, karena pemberian hak kepada shareholder untuk membeli asset atau stock. warrant adalah satu-satunya perjanjian jumlah penjualan secara tertulis. Lagi pula, warrant tertulis oleh issuer dalam pesanan untuk menjual saham, dimana option dapat ditulis oleh seluruh pedagang pasar untuk menjual saham terkrmuka di bursa. Terakhir, meskipun warrant dan option adalah alat-alat perdagangan di pasar, warrant biasanya dikeluarkan oleh issuers. warrant dianggap sebagai produk cash market, karena diperdagangkan seperti saham.
Namun demikian, covered warrant memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan derivatif, di antaranya adanya leverage dan memiliki nilai yang tergantung pada harga underlying asset yang ditetapkan. Terdapat dua jenis waran, yaitu equity warrant dancovered warrant. Equity warrant memberikan hakkepada pemiliknya atas saham Emiten atau Perusahaan Publik pada harga yang telah ditentukan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan.
Waran adalah hak bukan kewajiban jadi investor boleh saj tidak meneksekusi hak ini umumnya investor akan mengeksekusi waran apabila harga eksekusi waran ada dibawah harga pasar. Jika investor tidak memiliki dana untuk mengeksekusi waran tersebut atau tidak tertarik untuk meneksekusi investor dapat menjual waran tersebut di bursa efek. Waran yang diperjual belikan di bursa saham  dapat kita kenali dari kode W yang ada di belakang kode saham.
Masa hidup waran enam bulan atau lebih. Masa hidup waran di mulai dari tanggal waran tersebut dicatatkan di bursa efek sampai tanggal terakhir penembusan (redemption) waran. Naik turn harga waran pada umumnya akan dipengaruhi juga oleh turun naiknya harga saham.


Karakteristik Warrant

1.      Exercise price (X)
Exercise price adalah harga yang telah tertera pada warrant. Pemegang warrant dapat membeli sejumlah lembar saham pada harga ini. Seperti telah dibahas pada teori option, pemegang warrant hanya akan menggunakan hak-nya jika harga saham di pasar (S) lebih tinggi dari exercise price (X). pada dasarnya hanya ada satu exercise price pada suatu warrant. Namun demikian, ada juga warrant yang memiliki exercise price yang semakin tinggi (stpped exercise price). Misalnya, untuk warrant dengan maturity 10 tahun untuk 5 tahun pertama exercise price-nya adalah 10.000,- dan untuk 5 tahun kedua exercise price-nya naik menjadi Rp. 15.000,- stepped-up exercise price ini digunakan untuk mendorong pemilik warrant untuk segera menukarkan warantnya dengan saham jika nilai perusahaan meningkat dan diperkirakan akan terus meningkat.

2.      Expiration Date
Meskipun ada beberapa warrant yang tidak memiliki batas usia, pada umumnya warrant memiliki tanggal jatuh tempo. Misalnya warrant dengan usia 10 tahun, pemegang warrant ini hanya memiliki hak membeli saham pada harga yang telah ditetapkan selama 10 tahun. Jika selama 10 tahun tersebut harga saham (S) tidak pernah melebihi exercise price (X), pemegang warrant tidak akan pernah menikmati keuntungan dari exercise warrant. Seperti halnya stpped-up exercise price, expiration date juga merupakan alat bagi perusahaan penerbit warrant untuk memaksa pemegang warrant melakukan exercise. Misalnya sehari menjelang expiration date harga sahamlebih tinggi dari exercise price, pemegang warrant tidak punya pilihan lain kecuali segera menggunakan haknya untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dari kenaikan harga saham yang lebih tinggi lagi.

3.      Detachability
Meski dijual bersama obligasi atau sekuritas lainya (attached), warrant dapat diperjual belikan secara terpisah dari sekuritas tersebut. Jadi pemodal memiliki alternative untuk menjual warrant sendiri, obligasi sendiri, atau kombinasi keduanya. Non-attachable warrant adalah warrant yang tidak dapat dijual secara terpisah. Warrant semacam ini hanya dapat dipisahkan dari sekuritas induk jika warrant diexcercise (ditukar dengan saham).




4.      Exercise ratio
Exercise ratio menyatakan berapa lembar saham yang dapat dibeli pada exercise price untuk satu lembar warrant. Misalnya, exercise ratio 2 berarti 1 warant dapat digunakan untuk membeli 2 lembar saham pada exercise price.

 Keuntungan Membeli Warrant

Membeli warrant seperti menabung. Perbedaanya adalah surat tanda menabung tidak dapat diperjual belikan, sedangkan warrant dapat diperjualbelikan. Selain itu warrant bias diubah menjadi saham. Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuanya memberikan penghasilan ganda, terutama warrant yang menyertai obligasi. Disamping itu, akan dapat bunga obligasi, kelak setelah warrant dikonversi menjadi saham, akan mendapatkan deviden dan capital gain.

2.      Dengan membeli satu paket obligasi yang disertai warrant, berarti investor akan mendapat penghasilan dari dua sumber, yaitu dari bunga obligasi dan dari deviden saham biasa. Akan tetapi, hanya pemegang warrant yang menggunakan haknya, yang akan menerima deviden. Pemegang obligasi yang disertai warrant kemungkinan akan mendapat keuntungan dari capital gain.

Resiko Investasi Warrant

1.      Investor (pembeli warrant) akan menerima bunga yang lebih rendah.
2.      Kesempatan mendapatkan capital gain hilang.
3.      Merunya EPS (earning per shar/pendapatan per saham).
4.      Penambahan jumlah saham yang beredr juga akan menurunkan EPS.

 Pendapatan Yang Diperoleh Investor Warrant

1.      Bunga warrant
Pendapat berupa bunga akan diperoleh investor yang membeli warrant yang menyertai obligasi. Dengan membeli obligasi, otomatis investor akan mendpatkan bunga. Obligasi yang disertaiwarant yang bias dikonversi menjadi saham sewaktu-waktu mendatang, tidak berpengaruh terhadap hak investor atas bunga obligasi.suku bunga obligasi yang disertai warrant biasanya lebih rendah dari suku bunga bank. Bunga diperoleh sebagai imbalan pembelian obligasi, maka ketika investor memutuskan membeli obligasi, akan mendapatkan bunga yang pembayaranya tergantung perjanjian yang disepakati bersama. Dalam praktiknya, ada yang menawarkan pembayaran bunga, bulanan, semesteran, atau tahunan.

KONVERTIBEL

Surat berharga konvertibel (convertible securities) adalah obligasi atau saham preferen atau penerbitan hutang yang dapat ditukarkan dengan sejumlah lembar saham biasa sesuai dengan keinginan pemiliknya. Salah satu ciri terpenting adalah berapa banyak saham yang akan diterima oleh pemilik konvertibel jika ia memutuskan akan menukarkan miliknya. Cirri ini didefinisikan sebagai rasio konversi (conversion ratio) dan ia memberikan hak kepada pemilik konvertibel untuk menukarkan surat berharga dengan sejumlah saham yang ditetapkan. Berkaitan dengan ratio konfersi adalah harga konversi (conversion price), yaitu harga efektif yang dibayarkan untuk saham biasa pada waktu konfersi dilakukan. Jadi, pada dasarnya konvertibel sama dengan obligasi yang disertai warrant.
Harga konvertibel ditetapkan pada waktu ditetapkan rencana penerbitan obligasi konvertibel.
Rumus:
Harga konversi  =
_Nilai pari obligasi


Saham yang diterima


Faktor lain yang bisa menyebabkan perubahan harga dan rasio konversi adalah klausal yang melindungi konvertibel dari pengurangan nilai saham, karena karena adanya pemecahan saham, deviden saham, dan penjualan saham biasa dibawah harga normal. Kalusal seperti ini merupakan cirri baku dari hamper semua konvertibel.
Ketika sekuritas yang di konversikan ini pada awalnya diterbitkan, perusahaan menerima pemasukan dari penjualan itu, dikurangi dengan biaya pengembangan. Inilah satu-satunya saat dimana perusahaan mendapat pemasukan dari penerbitan convertable securities. Kemudian perusahaan memperlakukannya seolah-olah saham preferen biasa atau surat hutang, dengan membayar deviden atau bunga secara teratur. Bila pemilik sekuritas itu ingin meng-exercise suatu option untuk menukarkan convertible security  itu dengan saham biasa, ia dapat melekukannya kapan saja sesuai ketentuan yang dinyatakan pada saat penerbitan. Keinginan untuk mengkonversikan itu pada umumnya mengikuti kenaikan harga saham biasa. Setelah pemilik convertible security menukarnya dengan saham biasa, pemiliknya tidak pernah bisa menukarnya kembali menjadi convertible security. Dai sejak itu, pemilik diperlukan seperti pemilik saham biasa lainya dan hanya menerima deviden dari saham biasa saja.

Penilaian obligasi konvertiber
Obligasi konversi bisa disamakan dengan obligasi biasa ditambah dengan call option.
Untuk lebih jelas kami sajikan contoh berikut:
Selembar obligasi konversi dengan nilai nominal $1000 dapat ditukar dengan 1000 lembar saham perusahaan penerbit obligasi tersebut. Perusahaan memiliki 1000 lembar obligasi konversi, sehingga jika obligasi ini dikonversi semua, maka akan mendapat tambahan 1000 X 1000 atau 1 juta lembar saham baru.
Harga obligasi konversi tergantung pada nilai obligasi (bond value) dan nilai konversi (convertion value). Karena terdapat 1000 lembar obligasi konversi dengan nilai $1000, maka nilai utang perusahaan adalah $1 juta. Nilai obligasi sendiri tergantung pada nilai perusahaan penerbit obligasi.
Jika nilai perusahaan (hutang ditambah modal sendiri) pada saat obligasi jatuh tempo adalah sebesar $0.5 juta , sedangkan utang perusahaan $1 juta, maka perusahaan dalam kondisi bangkrut sehingga pemilik perusahaan harus menyerahkan seluruh perusahaannya kepada pemberi utang (kreditur). Nilai pasar obligasi adalah $0.5 juta; meskipun nilai buku utang adalah $1 juta , investor yang bijak tidak akan bersedia membeli obligasi tersebut senilai nilai bukunya karena ia tahu bahwa perusahaan hanya dapat membayar $0.5 juta.
Jika nilai perusahaan pada saat obligasi jatuh tempo senilai $1 juta, seluruh uang ini akan menjadi pemilik pemegang obligasi karena perusahaan memiliki utang sebesar $1 juta. Maka nilai obligasi adalah $1 juta.
Jika nilai perusahaan pada saat obligasi jatuh tempo adalah $2 juta, maka perusahaan harus membayar $1 juta dan sisanya sebesar $1 juta adalah milik pemegang saham. Maka nilai obligasi minimum adalah 0 (jika perusahaan tidak ada nilainya sama sekali) dan nilai maksimum obligasi adalah $1 juta (jika nilai perusahaan sama dengan atau lebih besar dari $1 juta).




KESIMPULAN

       Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya.
Karakteristik Warrant ada tiga yakni :
Exercise price
Exercise price adalah harga yang telah tertera pada warrant.
Expiration Date
Meskipun ada beberapa warrant yang tidak memiliki batas usia, pada umumnya warrant memiliki tanggal jatuh tempo.
Detachability
Meski dijual bersama obligasi atau sekuritas lainya (attached), warrant dapat diperjual belikan secara terpisah dari sekuritas tersebut.
Exercise ratio
Exercise ratio menyatakan berapa lembar saham yang dapat dibeli pada exercise price untuk satu lembar warrant.

Surat berharga konvertibel (convertible securities) adalah obligasi atau saham preferen atau penerbitan hutang yang dapat ditukarkan dengan sejumlah lembar saham biasa sesuai dengan keinginan pemiliknya. Salah satu ciri terpenting adalah berapa banyak saham yang akan diterima oleh pemilik konvertibel jika ia memutuskan akan menukarkan miliknya.




DAFTAR PUSTAKA

Weston, J.Fred dan Thomas E.Copeland. Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan (edisi revisi) – Jilid 2. 1992. Jakarta Barat: Binarupa Aksara.
http://boardcreations.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-obligasi-saham-dan-warrant.html
http://mrasyidin.blogspot.co.id/2010/07/hybrid-financing-prefered-stock.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar