Jumat, 01 April 2016

STRUKTUR KEUANGAN dan BIAYA MODAL


                                        MANAJEMEN KEUANGAN II                                            
“STRUKTUR KEUANGAN DAN BIAYA MODAL”
Disusun untuk memenuhi tugas keuangan di semester empat





Disusun Oleh:
1.      Siti Nurhidayah                               (5130014015)
2.      Arofa Diah                                     (5130014021)
3.      M. Rizal Rachamatullah                  (5130014034)
4.      Cici Annisaa Wati                           (5230014002)
5.      Dian Permata                                  (5230014011)
Dosen pembimbing:
Ninnasi Muttaqin,S.MB.MSM

PRODI S1 MANAJEMEN DAN AKUTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN 2016




PEMBAHASAN
STRUKTUR KEUANGAN DAN BIAYA MODAL

A. Laverage Keuangan

1. Pengertian Leverage Keuangan
    Struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya. Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham ( equity = E ) terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan akumulasi laba ditahan. Nilai pasar saham biasa ( S ) adalah harga persaham dikalikan jumlah saham yang masih belum lunas. Bila perusahaan memiliki saham preferen ( P ), maka saham tersebut akan ditambahkan kepada modal pemegang saham dan kedua saham itu (yaitu saham bursa dan saham preferen) akan disebut kekayaan bersih (net worth) perusahaan. Leverage keuangan adalah sejauh mana  komposisi biaya keuangan berdasarkan biaya-biaya atas pembelian dan lainya yang menimbulkan komposisi suatu biaya untuk meningkatkan profitibilitas perusahaan dan yang menyebabkan perusahaan mengeluarkan biaya tesebut, sebelumnya  leverage adalah komposisi biaya tetap atau pengunaan biaya tetap yang digunakan untuk meningkatkan (lever up) profitibilitas dengan investasi terhadap biaya tetap tersebut contohnya : tanah, gedung, kendaraan dan biaya tetap lainya. Leverage keuangan dimiliki perusahaan karena adanya penggunaan modal dan yang memiliki beban tetap dalam pembiayaan perusahaan. 

2. Konsep Leverage 
    Faktor leverage adalah rasio antara nilai buku seluruh hutang ( debt = D ) terhadap total aktiva ( total assets = TA ) dalam terminologo nilai buku atau hutang dari nilai pasar ( B ) terhadap nilai total ( V ) dari suatu perusahaan dalam terminology nilai pasar. 

3. Leverage dan risiko keuangan
    Pembayaran bunga dan pokok pinjaman merupakan kewajiban perusahaan yang harus dibayar sebelum sisa keuntungan ( setelah pajak – pajak ) tersedia untuk para pemegang saham. Tidak ada bedanya apakah resiko diukur sebagai tingkat leverage keuangan ( DFL), deviasi standar dari hasil pengembalian atas ekuitas ( resiko sistematis ). Saat leverage keuangan meningkat, ceteris paribus, demikian juga dengan resiko. 

   

a. Leverage keuangan dan resiko ekuitas 
Perusahaan dapat mengubah struktur keuangannya dengan menerbitkan pinjaman dan menggunakan hasilnya untuk membeli kembali ekuitas. Manuver ini mengubah rasio pinjaman dan ekuitas tanpa mengubah total aktiva atau pendapatan perusahaan sebelum bunga dan pajak (EBIT). Akan tetapi, sesungguhnya maneuver itu memiliki dampak yang besar atas hasil pengembalian ekuitas. Tingkat leverage keuangan ialah suatu ukuran titik elastisitas yang diartikan sebagai rasio presentase perubahan dalam laba bersih dibagi dengan persentase perubahan dalam laba sebelum bunga dan pajak. Besar kecilnya leverage finansial dihitung dengan DFL (Degree  of financial leverage). DFL menunjukkan seberapa jauh perubahan EPS karena perubahan tertentu dari EBIT. Makin besar DFL nya, maka makin besar risiko finansial perusahaan tersebut. Dan perusahaan yang mempunyai DFL yang tinggi adalah perusahaan yang mempunyai utang dalam proporsi yang lebih besar (Sartono, 1997) 

        Tingkat leverage keuangan ( DFL ) = % perubahan dalam laba bersih
                                                           % perubahan dalam EBIT 
Laba bersih dapat diartikan sebagai : NI = ( EBIT – rD ) ( 1 – T )  
Dan bahwa karena beban bunga, rD, bersifat konstan, perubahan dalam laba bersih ialah  
NI = EBIT ( 1 – T ) 
Karenanya, tingkat leverage keuangan dapat ditulis sebagai :
DFL =( EBIT ( 1 – T ) / ( EBIT – rD ) ( 1 – T )   =       EBIT
                        EBIT / EBIT                                      EBIT – rD
  1. Leverage keuangan dan hasil pengembalian atas ekuitas
    Prosedur untuk menaksir biaya ekuitas dengan menggunakan CAPM :
      
    Ks = Rf + ( E ( Rm ) – Rf )βs
    Ceteris paribus, saat leverage keuangan perusahaan meningkat, maka biaya ekuitas juga ikut
    meningkat. Keputusan investasi perusahaan, menghasilkan pengembalian atas aktiva, menjadi
    tetap terhadap struktur keuangan.
    Bobot nilai pasar untuk pinjaman dan ekuitas adalah,
    WB =     B
                        B  +  S
Dan
W=   S
                        B  +  S

  1. Leverage keuangan dan operasi
Leverage operasi ialah cara untuk mengukur resiko usaha dari suatu perusahaan. Leverage operasi menyebabkan perubahan dalam volume penjualan untuk memiliki pengaruh yang meningkat atas EBIT. Jika perusahaan menggunakan jumlah yang dapat dipertimbangkan untuk baik leverage operasi dan leverage keuangan, bahkan perubahan yang kecil dalam tingkat penjualan akan menghasilkan fluktuasi yang lebar dalam NI, ROE, dan EPS.
Hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
DCL = ( P – v ) Q  X  EBIT   = ( P – v ) Q
                              EBIT    EBIT – rD   EBIT  - rD
Keterangan :    P = harga per unit barang yang dijual
                                    V = biaya variable per unit
                                    Q = jumlah unit yang dijual
Perusahaan dengan tingkat  leverage operasi yang rendah mungkin mencari tingkat leverage keuangan yang tinggi, tetapi tingkat leverage gabungan akan masih lebih rendah dari perusahaan lainnya yang mulai dengan DOL yang tinggi.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Keuangan


1.  Tingkat pertumbuhan penjualan 
Tingkat pertumbuhan penjualan masa depan merupakan ukuran sejauh mana laba persaham dari suatu perusahaan dapat ditingkatkan oleh leverage. Perusahaan harus mempertimbangkan keuntungan menggunakan leverage dengan adanya kesempatan untuk meningkatkan modal saham ketika harga sahamnya tinggi. 

2.  Stabilitas arus kas 
Bila stabilitas penjualan dan laba lebih besar, maka beban hutang tetap yang terjadi di perusahaan akan mempunyai resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang penjualan dan labanya menurun tajam. Bila laba kecil, perusahaan akan menemui kesulitan untuk membayar bunga tetap dari obligasinya. 

3.  Karakteristik industri
Industri yang sedang berkembang menjanjikan marjin laba yang tinggi, tetapi marjin laba tersebut cenderung menurun apabila industry itu merupakan industry dimana jumlah perusahaan dapat meningkat dengan cepat karena masuknya perusahaan baru. 

4.   Struktur aktiva 
Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanent yaitu modal sendiri, sedangkan hutang bersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin besar aktivanya terdiri dari aktiva lancar akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dan dengan utang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan

5.  Sikap Manajemen 
Sikap manajemen paling berpengaruh dalam memilih cara pembiayaan adalah sikapnya terhadap pengendalian perusahaan dan resiko. Perusahaan besar yang sahamnya dimiliki oleh banyak orang akan memilih penambahan penjualan saham biasa karena penjualan ini akan banyak mempengaruhi pengendalian perusahaan 

6.  Sikap pemberi pinjaman 
Perusahaan akan membicarakan struktur keuangannya dengan pemberi pinjaman dan hal ini banyak mempengaruhi nasihat mereka. Tetapi, jika manajemen ingin menggunakan leveragemelampaui batas normal untuk bidang industrinya, pemberi pinjaman mungkin tidak bersedia untuk memberikan tambahan pinjaman.


C. Pengertian Biaya Modal
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yang diguna-kan untuk investasi perusahaan. 
Modal :     
1. Hutang - > Obligasi.
2. Saham Preferen.
3. Saham Biasa.
4. Laba ditahan.

Konsep biaya modal penting dalam pembelanjaan perusahaan, karena dapat dipakai untuk menentukan besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahan untuk memperoleh modal dari berbagai sumber.

D.   Macam Biaya Modal


1.      Biaya Modal Individual

a.     Biaya Modal Hutang Jangka Pendek 
Hutang jangka pendek (hutang lancar) merupakan hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel&kredit jangka pendek dari bank. Hutang jangka pendek dikeluarkan oleh bank, disebut kredit bank, jangka waktu pinjaman paling lama satu tahun. Biasanya bank me-motong bunganya di depan, plus premi asuransi, sehingga jumlah yang diterima dibawah nilai nominal hutangnya. 

b.        Biaya Modal Hutang JK Panjang 
Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cos of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond). 

c.     Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau kp)   
     Biaya modal saham preferen adalah sebesar tingkat keuntungan yang diisyaratkan atau diharapkan oleh pemegang saham preferen. Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa, yaitu:        
-   Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik. 
-   Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti kepemilikan perusahaan yang mengeluarkan saham preferen tersebut.

Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham. Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dengan pajak. 

d.    Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas atau ke)  
Biaya modal saham biasa dan laba ditahan atau biaya modal sendiri merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Perusahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya. Untuk menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan dua model pendekatan yaitu : 

   -       Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model) 
            Model ini dihitung dengan mengestimasikan biaya modal dengan mendiskontokan aliran kas, yaitu dari dividen yang diha-rapkan akan diterima pemegang saham.


 



Dimana :
Po = Harga pasar saham saat ini.
Dt = Dividend diterima untuk periode t
ke = Expected return bagi investor.


                    Besarnya ke ditentukan oleh besarnya divident yang diharapkan akan diterima selama periode t. Saham dimiliki untuk jangka waktu tidak tertentu, dan divident tidak mengalami pertumbuhan, maka biaya modalnya menjadi :
            ke  =   D     x 100%           
                              Po
            Namun yang lebih realistis sesuai dengan harapan investor dividend mengalami pertumbuhan, sebesar g. Sehingga biaya modalnya menjadi :
 



        
       dimana Do merupakan dividend yg di terima pada t = 0. 

       Diasumsikan bahwa ke > g, maka persamaan tersebut dapat diubah menjadi :
        
       dimana;    D1 = Do(1+g).

       maka, biaya modal sendiri dapat ditulis :
              D1
ke   =                + g
                                          Po   
     
       Model ini juga dapat digunakan untuk dividend yang meng-alami pertumbuhan beberapa tahap. 
        
       dimana : 
       Po = Harga pasar saham.
       g1 = Tingkat pertumbuhan dividend tahap pertama.
       g2 = Tingkat Pertumbuhan dividend tahap kedua.
       m  = Periode waktu pertumbuhan.
 

 -     Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model) 
     Model CAPM merupakan model penetapan biaya modal dg menganalisis tingkat return saham i atau Ri yang ARm) yg terjadi. Besarnya tingkat rerturn saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.
     Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
1.     besarnya beta bunga bebas risiko (risk free rate, Rf),  
    2.  risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta (b)
    3. remium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasdengan return saham   (Rm –Ri).
          
        Dimana :
        Rf   = Tingkat keuntungan bebas risiko.
        Rm  = Tingkat keuntungan pasar.
        = Beta saham perusahaan.
 
2.        Biaya Modal Keseluruhan  
       Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas modal
yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal  perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang. Misalnya, dalam menentukan proyek investasi yang  harus diambil dapat ditentukan dengan membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diperoleh dimasa datang. Untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC).Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi  proyek tersebut.

E.  Struktur Modal dan Biaya Modal

             1.  Pajak, Struktur Modal dan Biaya modal 
                  Dalam kasus bebas pajak, nilai perusahaannya adalah arus kas perpetualnya, NOI atau dibagi dengan biaya modal, k =  V  = NOI  = X
                                                    K       k                                
 2.  Pajak Perseroan Saja 
                 Laba bersih yang tersedia untuk dibagikan kepada yang berhak, adalah laba sesudah  dikurang pajak penghasilan, persamaannya adalah =  Vu  = X ( 1 – T )
                                                                                                    ku 
                  Nilai sekarang yang disesuaikan adalah nilai dari sebuah perusahaan dengan semua ekuitas dapat disesuaikan keatas dengan nilai sekarang dari pelindung pajak. Definisi Modiglia-Miller menyimpulkan aspek – aspek lain dari pembiayaan atau keuangan yaitu 
a.  Jika perusahaan mengerjakan proyek – proyek sehingga memperoleh penghasilan yang lebih besar dari WACCnya, maka akan meningkatkan kekayaan para pemegang saham. 
b.  Seluruh peningkatan nilai perusahaan ditambahkan kepada para pemegang saham yang mula mula. 
c.  Jika arus kas investasi baru didiskontokan pada tingkat WACC arus ini didefinisikan  sebagai arus kas operasi setelah pajak yang akan diterima perusahaan jika perusahaan tersebut tidak mempunyai hutang 

F.    Pengaruh Biaya Kepailitan dan Biaya Keagenan 

1.    Pengaruh Biaya Kepailitan           
     Biaya kepailitan mempunyai beberapa bentuk.Yang nyata terlihat adalah biaya yang berkenaan dengan hukum, akuntansi dan biaya administratif lainnya yang dihubungkan dengan penyesuaian keuangan dan tindakan hukum. Sejumlah biaya akan timbul sebagai akibat makin nyatanya ketidakberesan keuangan atau gagalnya perusahaan.
Biaya - Biaya ini, menurut urutan kegawatan adalah :
a.  Pembiayaan di bawah ketentuan syarat dan suku bunga yang semakin memberatkan.
b.  Hilangnya para karyawan kunci. Jika prospek perusahaan suram, karyawan dan eksekutif yang mampu
     akan mencari pekerjaan lain.
c.  Hilangnya pemasok barang dagangan yang paling laku. Para pemasok tersebut dapat sajakuatir tidak
     dibayar atau bahwa pelanggan mereka tidak akan mencapaiu pertumbuhan penjualan masa yang akan
     datang.
d.  Hilangnya penjualan karena hilangnya kepercayaan konsumen bahwa perusahaan akan terus mendukung
     produknya.
e.  Kurangnya kesempatan pembiayaan dengan berbagai ketentuan dan suku bunga untukk membiayai
     investasi yang memberikan harapan tapi mengandung resiko.
f.   Kebutuhan untuk mencairkan aktiva tetap dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja.
g.  Biaya hukum dan administrative sebagai akibat tindakan resmi yang menyangkut kepailitan
 
 
2.   Pengaruh Biaya Keagenan        
     Pemisahan kepemilikan dan pengendalian seringkali dianjurkan dalam dunia di mana keahlian spesialisasi menghasilkan produksi yang lebih efisien. Meskipun bermanfaat untuk memisahkan kepemilikan dari pengendalian operasi dan mempunyai dua golongan modal (hutang dan ekuitas), terdapat biaya keagenan yang harus dipertimbangkan. Biaya keagenan naik dengan baik karena proporsi penggunaan ekuitas eksternal yang semakin besar maupun karena proporsi hutang yang makin besar pula. Hal ini dapat terjadi pada struktur modal yang optimum atau diinginkan, bahkan dalam dunia pajak atau kepailitan.

G. Asimetri Informasi dan Pendanaan 

Keputusan manajer tentang struktur modal adalah tidak relevan pada beberapa kasus, struktur
modal optimum rumah tangga, perusahaan – perusahaan yang unik timbul jika :
1. Sifat kebijakan investasi perusahaan – perusahaan diisyaratkan kepada pasar melalui keputusan struktur modalnya 
2. Kompensasi manager dikaitkan pada kebenaran atau kesalahan isyarat struktur modal.

Ada dua tipe asimetri informasi :
a.  Adverse Selection 
Adverse selection adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau lebih yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha, atau transaksi usaha potensial memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. Adverse selection terjadi karena beberapa orang seperti manajer perusahaan dan para pihak dalam (insiders) lainnya lebih mengetahui kondisi kini dan prospek ke depan suatu perusahaan daripada para investor luar. 
b. Moral Hazard 
         Moral hazard adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha atau transaksi usaha potensial dapat mengamati tindakan-tindakan mereka dalam penyelesaian transaksi-transaksi mereka sedangkan pihak-pihak lainnya tidak. Moral hazard dapat terjadi karena adanya pemisahan pemilikan dengan pengendalian yang merupakan karakteristik kebanyakan perusahaan besar.


Kesimpulan

       Biaya modal merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yang digunakan untuk investasi perusahaan.Komponen – komponen biaya modal terdiri dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan.Faktor – faktor yang mempengaruhi biaya modal terdiri dari tingkat suku bunga, tarif pajak, kebijakan struktur modal, kebijakan deviden, dan kebijakan investasi.
     Biaya modal menghubungkan keputusan investasi jangka panjang dan kekayaan pemilik perusahan, digunakan untuk memutuskan apakah investasi yang diajukan akan menaikkan atau menurunkan harga saham perusahaan.



DAFTAR PUSTAKA

F. Brigham .eugene, joel F. Houston.2009.fundamentals of financial management dasar-dasar manajemen keuangan.ed.10. Jakarta. Salemba 4.
Weston, J. Fred, Eugene F. Brigham, dan A. Q. Khalid. Dasar – dasar Manajemen Keuangan jilid 2.Erlangga. 1991.
http://infomanajerna.blogspot.com/2012/12/biaya-modal-1.html, acessed on Friday, March 4, 2016, 4 PM
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-asimetri-informasi/, acessed on Friday, March 4, 2016, 4 PM

 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar